Deforestasi : Pengertian, Penyebab dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Ada yang pernah mendengar istilah deforestasi? Cukup asing mungkin untuk sebagian orang, namun hal ini sangat penting untuk diketahui. Terlebih, berhubungan dengan lingkungan yang mana akan berpengaruh pada makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut, termasuk kita sebagai manusia. Definisi Deforestasi 	Deforestasi adalah proses hilangnya sebagian tutupan hutan yang berubah menjadi tutupan lain, sebab berapa pada area dimana manusia melakukan kegiatan secara langsung. Sederhannya, deforestasi adalah perubahan area hutan secara permanen menjadi tidak berhutan yang disebabkan karena kegiatan manusia. Entah kegiatan karena manusia membutuhkannya sebagai tempat tinggal, ataupun untuk urusan komersial. Meski didefinisikan karena kegiatan manusia, namun deforestasi juga bisa terjadi karena gangguan alam.  	Area deforestasi terbentuk untuk dikonversi menjadi lahan untuk pemukiman, pertanian, perkebunan, pengembalaan dan lainnya. Setiap tahun, angka deforestasi terus meningkat, sejalan dengan terus meningkatnya pertumbuhan manusia. Akibatnya, lahan hutan semakin menipis, hal ini akan berdampat buruk bagi keberlanjutan lingkungan juga sosial. Penyebab Deforestasi 	Tidak akan ada akibat, jika tidak ada sebab yang mempengaruhinya. Deforestasi bisa terjadi karena berbagai macam hal. Entah itu murni karena gangguan alam atau sesuai dengan definisinya, terjadi karena kegiatan manusia. Deforestasi yang diakibatkan oleh gangguan alam jarang sekali terjadi, sebab bencana besar seperti tsunami, gempa bumi atau gunung meletus adalah hal-hal yang terjadi di luar kendali manusia. Begitu juga di Indonesia, tragedi kebakaran hutan sudah menjadi bencana alam yang sering terdengar. Hutan akan habis pohonnya karena terjadinya kebakaran hutan. Jikalaupun menghancurkan banyak lahan hutan, hal ini hanya bisa diterimakan. Namun, berbeda dengan sebab tangan manusia, diantaranya penyebabnya adalah sebagai berikut  1.	Pembukaan Lahan Baru Deforestasi dapat terjadi karena lahan hutan dibuka untuk pembukaan lahan baru lainnya. Pembukaan lahan ini bisa ditujukan untuk kawasan tinggal maupun perkebunan. Seperti lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Hal ini berdampak pada penyusutan hutan. Penyusutan hutan terjadi karena penggantian pohon-pohon dengan tanaman baru, yaitu kelapa sawit. Penggunaan lahan untuk kawasan tempat tinggal pun berdampak pada penyusutan hutan di bumi.  2.	Program transmigrasi Sejalan dengan kawasan pemukiman, program transmigrasi yang menjadikan lahan hutan untuk lahan pemukiman juga mengganggu kuantitas lahan perhutanan di bumi. Manusia memang membutuhkan tempat tinggal, namun dengan deforestasi perlu ada inovasi baru agar pengurangan lahan hutan tidak terjadi secara signifikan.  3.	Pertambangan Sumber Daya Alam Manusia memang membutuhkan tempat tinggal, namun eksploitasi lahan hutan untuk pertambangan sumber daya alam juga menjadi penyebab yang sangat besar pengaruhnya. Sebab, berbeda dengan kawasan pemukiman yang menjadi tempat tinggal bagi manusia, tempat pengeboran akan memberikan banyak penagruh buruk bagi lingkungan. Apalagi jika tidak ada usaha untuk menjaga langsung tempat yang dijadikan pertambangan tersebut. Dampak Deforestasi 	Defoprestasi yang terjadi sekarang ini, lambat laun akan memberikan dambak bagi kehidupan manusia. Jika dilihat dari keuntungan yang didapat manusia, tidak sebanding dengan kerugian yang harus ditanggung alam untuk tetap menjaga keseimbangan alam. Salah satu dampak buruk yang disadari manusia adalah dampak bagi sosial ekonomi masyarakat yang mengandalkan lahan hutan untuk kehidupannya. 	Masih banyak hal yang tidak disadari manusia saat proses deforestasi ini berlangsung, lahan hutang yang terganggu karena aktivitas manusia akan memberikan pengaruh pada lingkungan, antara lain, bencana alam. Bencana alam yang kita sadari bukan kehendak kita adalah hasil dari apa yang kita lakukan pada alam. Keseimbangan alam yang kita ganggu akan menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Tanah longsor, banjir bahkan perubahan tingkat suhu termasuk pemanasan global. 	Tak hanya itu, ancaman punahnya flora dan fauna yang tinggal pada lahan hutan yang makin sedikit pun bisa terjadi. Jika lahan-lahan hutan tempat tinggal mereka kita pakai, maka mereka tidak akan punya tempat tinggal. Akhirnya, kepunahan akan terjadi. Padahal sudah jadi bagian dari kita untuk menjaga mereka tetap lestari hingga sekian tahun kemudian. Agar generasi selanjutnya juga mengetahui ragam flora dan fauna. 	Dampak lainnya adalah perubahan iklim dan siklus air yang akan terganggu. Pohon sebagai tempat menyimpan cadangan oksigen, akan memengaruhi perubahan udara dan iklim jika jumlahnya semakin sedikit. Begitupun, pohon sebagai agen yang membantu penguapan air tanah, akan mengganggu siklus air yang kita butuhkan jika jumlahnya juga tidak dijaga. Jika kondisinya berubah lebih kering, maka curah hujan juga akan semakin berkurang. Tentunya, hal ini akan berdampak pada manusia secara massal. Pencegahan Deforestasi 	Tentu tidak dapat dipungkiri, bahwa alam meberikan banyak hal yang memang ditujukan untuk manusia. Namun, manusia tidak dituntut untuk serakah dalam menikmati hal itu. Termasuk dari kegiatan deforestasi yang menunjukkan keserakahan kita sebagai manusia. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan alam dengan kecerdasan. Sehingga, jikalau deforestasi tetap dijalankan karena kebutuhan manusia, maka harus ada pencegahan agar prosesnya tidak menjadi berlebihan.  	Penebangan pohon dengan sistem tebang pilih bisa menjadi cara mengelola hutan. Tujuannya agar keberlangsungan ekosistem tetap berjalan. Dan alam tidak dirugikan karean eksploitasi yang berlebih.  	Kita juga bisa melakukan reboisasi atau penghijauan, dimana kita melakukan penanaman kembali kawasan hutan yang sudah menyusut, agar pertumbuhan hutan terus terjaga. Ditambah, pencegahan yang dilakukan harus diiringi dengan pengawasan hutan itu sendiri. Agar usaha kita tidak menjadi sia-sia dan terus berlanjut kedepannya. Sehingga, kawasan hutan yang hilang, bisa tetap dijaga dan dikembalikan. 	Semoga semakin banyak manusia yang sadar dengan keadaan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Mari kita jaga lingkungan dan hutan di bumi ini. Jangan sampai apa yang kita lakukan hari ini merugikan generasi kita di hari mendatang. Mari jaga hutan agar tetap hidup bersama dengan kita.

Ada yang pernah mendengar istilah deforestasi? Cukup asing mungkin untuk sebagian orang, namun hal ini sangat penting untuk diketahui. Terlebih, berhubungan dengan lingkungan yang mana akan berpengaruh pada makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut, termasuk kita sebagai manusia.

Deforestasi

                Deforestasi adalah proses hilangnya sebagian tutupan hutan yang berubah menjadi tutupan lain, sebab berapa pada area dimana manusia melakukan kegiatan secara langsung. Sederhannya, deforestasi adalah perubahan area hutan secara permanen menjadi tidak berhutan yang disebabkan karena kegiatan manusia. Entah kegiatan karena manusia membutuhkannya sebagai tempat tinggal, ataupun untuk urusan komersial. Meski didefinisikan karena kegiatan manusia, namun deforestasi juga bisa terjadi karena gangguan alam.

                Area deforestasi terbentuk untuk dikonversi menjadi lahan untuk pemukiman, pertanian, perkebunan, pengembalaan dan lainnya. Setiap tahun, angka deforestasi terus meningkat, sejalan dengan terus meningkatnya pertumbuhan manusia. Akibatnya, lahan hutan semakin menipis, hal ini akan berdampat buruk bagi keberlanjutan lingkungan juga sosial.

Penyebab Deforestasi

                Tidak akan ada akibat, jika tidak ada sebab yang mempengaruhinya. Deforestasi bisa terjadi karena berbagai macam hal. Entah itu murni karena gangguan alam atau sesuai dengan definisinya, terjadi karena kegiatan manusia. Deforestasi yang diakibatkan oleh gangguan alam jarang sekali terjadi, sebab bencana besar seperti tsunami, gempa bumi atau gunung meletus adalah hal-hal yang terjadi di luar kendali manusia. Begitu juga di Indonesia, tragedi kebakaran hutan sudah menjadi bencana alam yang sering terdengar. Hutan akan habis pohonnya karena terjadinya kebakaran hutan. Jikalaupun menghancurkan banyak lahan hutan, hal ini hanya bisa diterimakan. Namun, berbeda dengan sebab tangan manusia, diantaranya penyebabnya adalah sebagai berikut

 

1.       Pembukaan Lahan Baru

Deforestasi dapat terjadi karena lahan hutan dibuka untuk pembukaan lahan baru lainnya. Pembukaan lahan ini bisa ditujukan untuk kawasan tinggal maupun perkebunan. Seperti lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Hal ini berdampak pada penyusutan hutan. Penyusutan hutan terjadi karena penggantian pohon-pohon dengan tanaman baru, yaitu kelapa sawit. Penggunaan lahan untuk kawasan tempat tinggal pun berdampak pada penyusutan hutan di bumi.

2.       Program transmigrasi

Sejalan dengan kawasan pemukiman, program transmigrasi yang menjadikan lahan hutan untuk lahan pemukiman juga mengganggu kuantitas lahan perhutanan di bumi. Manusia memang membutuhkan tempat tinggal, namun dengan deforestasi perlu ada inovasi baru agar pengurangan lahan hutan tidak terjadi secara signifikan.

3.       Pertambangan Sumber Daya Alam

Manusia memang membutuhkan tempat tinggal, namun eksploitasi lahan hutan untuk pertambangan sumber daya alam juga menjadi penyebab yang sangat besar pengaruhnya. Sebab, berbeda dengan kawasan pemukiman yang menjadi tempat tinggal bagi manusia, tempat pengeboran akan memberikan banyak penagruh buruk bagi lingkungan. Apalagi jika tidak ada usaha untuk menjaga langsung tempat yang dijadikan pertambangan tersebut.

Dampak Deforestasi

                Defoprestasi yang terjadi sekarang ini, lambat laun akan memberikan dambak bagi kehidupan manusia. Jika dilihat dari keuntungan yang didapat manusia, tidak sebanding dengan kerugian yang harus ditanggung alam untuk tetap menjaga keseimbangan alam. Salah satu dampak buruk yang disadari manusia adalah dampak bagi sosial ekonomi masyarakat yang mengandalkan lahan hutan untuk kehidupannya.

                Masih banyak hal yang tidak disadari manusia saat proses deforestasi ini berlangsung, lahan hutang yang terganggu karena aktivitas manusia akan memberikan pengaruh pada lingkungan, antara lain, bencana alam. Bencana alam yang kita sadari bukan kehendak kita adalah hasil dari apa yang kita lakukan pada alam. Keseimbangan alam yang kita ganggu akan menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Tanah longsor, banjir bahkan perubahan tingkat suhu termasuk pemanasan global.

                Tak hanya itu, ancaman punahnya flora dan fauna yang tinggal pada lahan hutan yang makin sedikit pun bisa terjadi. Jika lahan-lahan hutan tempat tinggal mereka kita pakai, maka mereka tidak akan punya tempat tinggal. Akhirnya, kepunahan akan terjadi. Padahal sudah jadi bagian dari kita untuk menjaga mereka tetap lestari hingga sekian tahun kemudian. Agar generasi selanjutnya juga mengetahui ragam flora dan fauna.

                Dampak lainnya adalah perubahan iklim dan siklus air yang akan terganggu. Pohon sebagai tempat menyimpan cadangan oksigen, akan memengaruhi perubahan udara dan iklim jika jumlahnya semakin sedikit. Begitupun, pohon sebagai agen yang membantu penguapan air tanah, akan mengganggu siklus air yang kita butuhkan jika jumlahnya juga tidak dijaga. Jika kondisinya berubah lebih kering, maka curah hujan juga akan semakin berkurang. Tentunya, hal ini akan berdampak pada manusia secara massal.

Pencegahan Deforestasi

                Tentu tidak dapat dipungkiri, bahwa alam meberikan banyak hal yang memang ditujukan untuk manusia. Namun, manusia tidak dituntut untuk serakah dalam menikmati hal itu. Termasuk dari kegiatan deforestasi yang menunjukkan keserakahan kita sebagai manusia. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan alam dengan kecerdasan. Sehingga, jikalau deforestasi tetap dijalankan karena kebutuhan manusia, maka harus ada pencegahan agar prosesnya tidak menjadi berlebihan.

                Penebangan pohon dengan sistem tebang pilih bisa menjadi cara mengelola hutan. Tujuannya agar keberlangsungan ekosistem tetap berjalan. Dan alam tidak dirugikan karean eksploitasi yang berlebih.

                Kita juga bisa melakukan reboisasi atau penghijauan, dimana kita melakukan penanaman kembali kawasan hutan yang sudah menyusut, agar pertumbuhan hutan terus terjaga. Ditambah, pencegahan yang dilakukan harus diiringi dengan pengawasan hutan itu sendiri. Agar usaha kita tidak menjadi sia-sia dan terus berlanjut kedepannya. Sehingga, kawasan hutan yang hilang, bisa tetap dijaga dan dikembalikan.

                Semoga semakin banyak manusia yang sadar dengan keadaan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Mari kita jaga lingkungan dan hutan di bumi ini. Jangan sampai apa yang kita lakukan hari ini merugikan generasi kita di hari mendatang. Mari jaga hutan agar tetap hidup bersama dengan kita.

(artikel dari berbagai sumber, gambar: screenshoots dari liputan6. com)

#Day9
#Blogspedia
#Blogspediawritingcahallenge

 


 

0 Comments