Meningkatkan SDM Menggali Indonesia Maju



Pengangguran merajalela, karakter siswa yang memburuk, jiwa nasionalis yang hampir hilang serta daya saing lulusan sekolah yang melemah, tengah menjadi masalah berat bagi negara ini. Siapa yang pertama kali disorot akan keadaan manusia yang semrawut seperti ini? Tentu pendidikan lah yang pertama di sorot dan kita sebagai guru yang terjun langsung di bidang ini merasa sangat prihatin dengan keadaan ini.

Pernyataan - pernyataan negatif sering terdengar, Kenapa anak saya tidak bisa bekerja setelah lulus sekolah? Kenapa anak saya tidak memiliki sopan santun setelah lulus sekolah? Serta banyak lagi yang lainnya yang membuat telinga ini memerah dan hati ikut terluka.

Sejak lama Indonesia dikenal dengan melimpah ruahnya SDA atau sumber daya alam tapi bertolak belakang dengan SDMnya. Bukan berarti SDM Indonesia jelek atau buruk. Sedikitnya dunia telah mengakui bahwa beberapa masyarakat Indonesia dikenal kreatif dan inovatif namun masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga saja indeks modal manusia Indonesia sebesar 0,53 % atau berada pada peringkat 87 dari 157 negara berdasarkan capaian pendidikan dan kesehatan.

Kita semua tahu jika sumber daya manusia rendah akan berpengaruh pada tingkat pengagguran yang merajalela dan jauh mengejar ketertinggalan di jaman sekarang yang serba harus gerak cepat. Banyak hal yang menjadikan SDM Indonesia rendah dan itu menjadi PR bersama, namun PR bukan untuk terus direnungkan tapi dicari solusi dan kerja nyatanya. Pun jika ada generasi generasi unggul namun tidak punya tempat untuk menyalurkan keunggulannya sama saja bohong. Generasi unggul sangat harus punya wadah untuk mengembangkan potensinya, tak bisa dibiarkan begitu saja dan hal itu banyak terjadi.


Pun di sekolah-sekolah menengah atas baik SMA atupun Madrasah Aliyah lulusan nya selalu dipertanyakan, mau apa setelah lulus? pengangguran lulusan SMA atau Aliyah memang lebih rendah dibandingkan sekolah kejuruan namun angkanya pun tetap tinggi. Jika tidak bekerja di industri, lulusan-lulusan sekolah setidaknya harus berakhlak mulia dan mandiri. Itulah output yang seharusnya. Tidak menjadi pengagguran dan tergerus era globalisasi.

Apa yang terjadi? Padahal sistem pendidikan sudah bagus tapi masih banyak kendala untuk maju. sebagai guru, tugas kita meningkatkan SDM, berat? Memang. Karena tantangannya pun meningkat. Kita berhadapan dengan anak-anak yang tumbuh di era milenial guru harus mengikuti jamannya. Jika ada anak yang tidak bermoral, kudet atau menganggur setelah lulus sekolah seperti yang disebutkan diatas tadi, bukankah guru yang selalu pertama kali disalahkan.

SDM sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Pendidikan harus mampu meningkatkan SDM yang tidak hanya melek teknologi namun harus pula memiliki kepribadian yang berkarakter seperti tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang pedididkan “....agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri menjadi warga negar yang demokratis serta bertanggung jawab”

Demi tercapainya tujuan pendidikan seperti yang tertera diatas, tentu peran guru mendominasi, guru dituntut tidak hanya harus mampu untuk mengajar saja namun sekaligus mampu mendidik. Mendidik. Ini yang sulit. Mungkin benar ucapan mas menteri pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Makariem beberapa waktu lalu ketika di wawancara media online “ menjadi guru lebih sulit daripada menjadi menteri” kesulitannya adalah dalam hal mendidik.

Semua guru mampu mengajar, hanya beberapa yang mampu mendidik penulis pun merasakan hal yang sama. Tapi kita (guru) jangan sampai kehabisan akal dan terus belajar mengembangkan potensi diri, mempelajari metode-metode pembelajaran kekinian demi kemajuan pendidikan yang diharapkan bangsa ini, sejatinya pengajar dan pendidik adalah seseorang tidak pernah berhenti untuk terus belajar.

Akhir-akhir ini, upaya peningkatan Sumber Daya Manusia terus digalakan, pemerintah terus mengembangkan dan menggalakan pendidikan yang merata ke seluruh pelosok negeri dari mulai anak usia dini hingga perguruan tinggi demi terwujudnya SDM yang cemerlang dimasa depan. Karena akar dari baik dan buruknya sumber daya manusia berasal dari pendidikan. Sudahkah pendidikan kita berkualitas tentu akan menjadi pembahasan yang panjang, tapi apakah pendidikan hanya didapatkan di sekolah saja? Atau di madrasah dan pesantren saja? Tentu tidak bukan pendidikan harus masuk ke semua aspek kehidupan, jika guru sekolah telah berupaya maksimal meningkatkan mutu dan pengajaranya begitupun anak didik, orangtua dan masyarakat harus ikut andil dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah, pesantren, masyarakat, orangtua dan guru harus bersinergi membangun generasi bangsa yang tidak hanya cemerlang secara ilmu pengetahuan namun memiliki kepribadian positif dan berdaya saing untuk maju.

Upaya lain meningkatkan SDM adalah dengan cara menggali terus potensi diri dan mengembangkanya. Memang harus berawal dari diri sendiri. Tidak merasa lelah dengan belajar. Semangat menuntut ilmu harus terjaga. Ada beberap cara menggali potensi diri diantaranya:
1. Tanyakan pada diri sendiri, apa maumu?
Apa yang diinginkan dari kehidupan ini, jika sudah memilih salah satu yang diinginkan biasanya orang akan semangat melakukan hal sesuai dengan yang dia mau tanpa paksaan.
2. Apa kemampuan mu dan bakat mu?
Mengenali kemampuan atau bakat seharusnya memang sudah diketahui sejak usia dini, tapi kebanyakan siswa bahkan dikelas menengah atas masih bingung dengan minat dan bakat sehingga sulit untuk mengembangkan diri. Berbeda dengan mereka yang sudah terdeteksi dengan baik kemampuan dan bakatnya.
3. Apa kelebihan dan kekurangan mu?
Jika sudah tahu apa minat, bakat dan kemampuan diri sudah saatnya mengenali kelebihan dan kekurangan diri, kelebihan bisa dikembangkan sementara kekurangan bisa diperbaiki.
4. Apa motivasi hidupmu?
Penting juga mengetahui motivasi, itu berarti kita memiliki harapan dan tujuan untuk dicapai.
5. Apa yang bisa kamu berikan ke lingkungan sekitarmu? Ke Orang terdekatmu?
Jika sudah terjawab semua poin diatas ada saat yang tepat harus berbagi, berbagi apa? Berbagi ilmu, berbagi pengalaman positif, saling mengembangkan potensi satu sama lain, memberikan manfaat biarpun sedikit kepada sesama, keluarga, dan lingkungan terdekat.

Saya pernah baca status instagram seorang selebritis yang menginspirasi. Bagaimana cara kita membantu negara ini dengan cara yang sederhana, dia bilang, jika kita punya kemampuan untuk membantu orang lakukanlah mulai dari orang terdekatmu. Setiap orang punya bakat atau passion dalam bidang tertentu contohnya seorang berbakat jualan, berbakat bermain musik, berbakat berbahasa asing, berbakat mengajarkan ilmu agama atau apapun, bantulah minimal satu orang sampai benar-benar berkembang. Jika semua orang melakukan hal ini. Berapa orang yang terbantu? Berapa orang yang berhasil? Berapa orang yang berkembang? Banyak bukan? Dengan melakukan hal sederhana ini, Sesungguhnya Kita telah membantu negeri ini meningkatkan SDM.

Apa passion mu? Sudah siap membantu orang? Yuk lakukan mulai dari orang terdekatmu. Demi menyongsong SDM unggul Indonesia maju.

Poto by. Puslitbangpenda

0 Comments