Fenomena sosial apa yang sedang terjadi di Negeri ini? Begitu banyak
berita yang bersifat halu namun berhasil mengalihkan perhatian. Seperti kemunculan
kerajaan-kerajaan palsu belakangan ini. Berbicara tentang kerajaan dan budaya
seharusnya memang punya dasar pengetahuan sejarah dengan jelas. Jangan sampai
kerajaan-kerajaan aneh yang muncul ini memudarkan semangat anak bangsa yang
sedang mendalami budaya dan mempelajari sejarah dengan sungguh-sungguh.
Selama ini globalisasi telah mengubah kebiasaan bahkan pola fikir generasi bangsa. Sebagian lupa
dengan akar budaya, sebagian lagi tidak tahu sama sekali budaya Indonesia. Sementara,
kecintaan terhadap kearifan lokal sedang gencar di gaungkan kembali oleh
pemerintah agar anak-anak tidak lupa dengan sejarah dan budaya. Sebab, Bangsa yang tidak mengenal sejarah dan budaya
negaranya sendiri seolah menjadi bangsa yang tidak memiliki karakter dan
identitas dan mudah tergerus arus globalisasi yang sulit kita hentikan.
Berita-berita tentang kerajaan aneh ini membingungkan orang-orang yang baru mempelajari dan serius ingin mengenal sejarah. Perbedaan cerita dan tokoh sejarah sedikit mengacaukan karena kemunculan berita ini. Namun katanya, mungkin saja, para pembuat kerajaan ini memiliki cinta yang besar terhadap sejarah dan budaya. Who knows? hehe
Para ahli sejarah, Sosiolog, psikolog bahkan Filsafat banyak berpendapat tentang
fenomena sosial ini ada yang menyebut delusi berlebihan atau bahkan halusinasi, ada
juga yang berpendapat jika sebenarnya masyarakat ingin menjaga identitasnya
sebagai bangsa yang berbudaya namun gagap menghadapi globalisasi.
Menurut Sunyoto Sosiolog dari UGM di catut dari CNNIndonesia.com
mengatakan fenomena ini tidak lepas dari faktor ekonomi, pendiri kerajaan ini
menyasar masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah “ada 2 hal yakni
agama dan adat yang mempunyai legacy yang kuat yang tidak bisa di pertanyakan
lagi, jadi ada ikatan emosionalnya, orang akan mudah percaya dan mengikutinya
dengan mudah.” tuturnya
Lantas kenapa orang-orang masih percaya dengan kerajaan fiktif
seperti ini? Menurut Sosiolog dari UNAIR Bagong Suyanto , masyarakat yang
menjadi pengikut kerajaan fiktif ini adalah masyarakt yang memiliki mental
irrasional yang berarti masih terpatrinya ingatan tentang Ratu Adil yang akan
muncul di masa mendatang. Dan konsep inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang
tertentu (Retira Katika Dewi. Kompas.com)
Kecintaan terhadap budaya atau sejarah memang tidak cukup sekedar
cinta saja namun harus didukung dengan pengetahuan tentang itu agar tetap waras memaknai perubahan sosial dan tentu saja tidak mudah
terpengaruh dengan kerajaan abal-abal yang di prediksi akan muncul lagi ke
depan.
KEMUNCULAN KERAJAAN-KERAJAAN FIKTIF
Mengawali tahun 2020, Indonesia di ramaikan dengan
kemunculan-kemunculan kerajaan baru. Kemunculan kerajaan baru di Indonesia
memang bukanlah yang pertama, sebelumnya yang penulis tahu ada beberapa kerajaan
seperti kerajaan ubur-ubur di Serang Banten yang heboh pada 2018 lalu di pimpin
Aisyah sang ratu yang mengaku titisan Ratu Kidul yang menganut agama Sunda
Wiwitan yang mengaku ajaran islam. Meskipun pada akhirnya kerajaaan ini dibubarkan
karena meresahkan masyarakat sekitar.
Tidak berhenti di kerajaan ubur-ubur, awal tahun 2020 Indonesia
kembali diramaikan dengan kemunculan kerajaan baru di Jawa Tengah tepatnya di
Purworejo yakni kerajaan yang dinamai Keraton Agung Sejagat yang memiliki Raja
dan Ratu serta aparatur kerajaan yang komplit. Tidak tangggung-tanggung
kerajaan ini memiliki cukup banyak pengikut di banding kerajaan ubur-ubur yakni
hampir 400 lebih pengikut. Setelah diketahui lebih dalam ternyata Raja dan Ratu
bukan merupakan suami istri melainkan sekedar teman dekat.
Yang meresahkan warga selain keanehan dari kerajaan ini para
pengikut kerajaan pun mengaku jika mereka harus membayar sejumlah uang dan
ditukar dengan jabatan di kerajaan, para pengikut ini diminta sekitar 3 juta sampai 30
juta per orang selain di iming-imingi jabatan para pengikut inipun di janjikan
akan menerima pengembalian uang setelah dana internasional cair. Konon kerajaan
ini mengaku memiliki kekuasaan atas dunia sepenuhnya.
Tidak berhenti di kerajaan Keraton Agung Sejagat yang akhirnya di
bubarkan pemerintah setempat. Tidak lama setelah itu muncul kembali kerajaan
aneh yang bernama Sunda Empire di Bandung dengan tipe yang sama dengan kerajaan
sebelumnya.
Kerajaan yang di pimpin oleh Rangga ini mengaku memiliki kekuasaan atas dunia internasional dan kerajaan ini tidak berdiri secara dadakan namun telah berdiri cukup lama dan ada di berbagai daerah di Indonesia yang mengejutkan dari pernyataan Rangga adalah bahwa kerajaan keraton Agung sejagat pun merupakan kerajaan yang telah di bubarkan Sunda Empire yang mengaku bisa menghentikan perang Nuklir ini.
Selain itu Rangga pun mengaku- ngaku kalau Bill Gates dan Jack Ma merupakan pembina Sunda Empire. Hmmm apa yang terjadi?
Kerajaan yang di pimpin oleh Rangga ini mengaku memiliki kekuasaan atas dunia internasional dan kerajaan ini tidak berdiri secara dadakan namun telah berdiri cukup lama dan ada di berbagai daerah di Indonesia yang mengejutkan dari pernyataan Rangga adalah bahwa kerajaan keraton Agung sejagat pun merupakan kerajaan yang telah di bubarkan Sunda Empire yang mengaku bisa menghentikan perang Nuklir ini.
Selain itu Rangga pun mengaku- ngaku kalau Bill Gates dan Jack Ma merupakan pembina Sunda Empire. Hmmm apa yang terjadi?
Berita tentang kerajaan-kerajaan ini banyak bermunculan di berita-berita online, namun tidak selesai sampai Sunda Empire masyarakat kembali dicengangkan
baru-baru ini dengan kemunculan kembali kerajaan aneh yang bernama Kerajaan Warteg Bahagia di Depok.
Oalahhhhhh...
Oalahhhhhh...
Menurut informasi, kerajaan ini resmi berdiri tanggal 25 Januari
2020. Baru sekali bukan? Sama seperti kerajaan sebelumnya pendiri kerajaan
inipun mengaku keturunan Raja, lebih jelasnya kerajaan Kediri dan Majapahit.
Tapiiii..
Pendiri Kerajaan Warteg Bahagia berbeda dengan kerajaan aneh sebelumnya.
Pendiri kerajaan yang bernama Agus Riyadi ini ternyata hanya memanfatkan isu kerajaan-kerajaan
palsu yang muncul selama ini demi mendongkrak popularitas dalam usaha kuliner yang
dijalaniya. Dan berhasil menyedot perhatian...
Beuh beuh beuh.....

(Gambar diambil dari Detik.com dan Sindonews.com)
0 Comments
Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik, positif dan membangun.....