Surat Untuk Sahabat

 

Surat Untuk Sahabat

Hai sahabat....

Lama sekali kita tak bertemu hampir 20 tahun lebih... jarak yang memisahkan kita sampai puluhan tahun tak jumpa, tua banget kita ya haha. Tiba-tiba kenapa aku kangen banget ya sama kamu. Untuk mengobati rindu kubuat sepucuk surat untukmu.

Sahabat..

Ingatkah kamu pertama kali kita bertemu? saat itu di hari pertama aku lulus sekolah tingkat pertama aku yang mengantar adikku di acara kelulusan sekolahnya, aku yang cupu, lugu, menurutmu, Padahal sebenarnya aku tangguh dan dewasa lebih dulu daripada kamu hehe.

Kamu dengan teman laki-lakimu seperti anak ayam tak punya induk, perempuan satu-satunya berlagak seperti preman atau apa ya istilahnya, Entahlah. Itulah pertemuan pertama kita. Didepan sekolah adikku yang masih SD. 

Sahabat..

Setelah itu kenapa kita bertemu lagi? kita bertemu di satu tempat mulia sebenarnya, di sebuah pengajian remaja, aku kaget loh ketika ternyata kamu punya ketertarikan juga pada kegiatan remaja masjid waktu itu. eh ternyata kamu memang dipaksa orangtuamu ikut kegiatan ini haha.

Dan, entah kenapa setiap minggu kita bertemu sepertinya kita akrab dengan sendirinya padahal kita tidak ada yang saling mengenalkan diri kan.

Oh ya, yang aku suka dari kamu tuh meski awalnya memang paksaan ikut kegiatan remaja mesjid tapi kamu selalu mau hadir. Meskipun dengan gayamu yang beda dari yang lain. Pake jilbab semaunya, paling ngga bisa pakai rok, selalu pakai celana jeans. lucu sih dulu.. ahh jadi kangen.

sahabat..

Hal yang paling selalu aku ingat, lucu, nyebelin dan ngangenin  adalah ketika pacar kamu dulu eh tiba-tiba malah nembak aku hahaha duh apa kabar dia sekarang ya?

Kok kamu yang tomboy bisa punya pacar cakep sih? 😁di tolak, ganteng banget, eh mau di terima itu kan pacarmu, untungnya dulu aku ga pacaran ya sama dia, kalau cintanya ku terima apa kita masih akan jadi sahabat?

Sahabatku sayang..

Aku ingat loh waktu kamu marah-marah bilang aku rebut pacarmu, kamu sampai mogok ke madrasah, aku samperin ke rumahmu dan kamu marah semarah-marahnya. Perkataaanmu kasar seperti menolakku jangan bertemu lagi. 

Besoknya kita bertiga bertemu, aku, kamu dan pacarmu untuk clear kan masalahnya. Dan terbukti kan aku bukan pelakor (dulu apa istilahnya ya haha) seperti perkataan mu. meskipun pada akhirnya kalian putus juga itu bukan karena aku. 

sahabat,

Patah hati mu waktu itu sungguh lebay, karena aku mengira kamu ngga cemen, tampilanmu ngga gitu. Tapi mungkin dulu itu bisa dibilang masalah terberat ya di usia kita. 

Untuk meyakinkan aku tak pacaran sama mantanmu, aku ngikutin kemanapun kamu pergi bahkan sering menginap di rumahmu. Kamu seperti gila, menghabiskan rokok berbatang-batang setiap harinya. Bahkan kamupun memaksaku menemanimu merokok, dan gilanya aku mau aja 😁 itulah hari pertama dan terakhir aku merokok. Kamu tertawa meledekku kemudian memelukku dan kamu bilang:

"kamulah satu-satunya yang selalu ada untukku" 

Hmm, seperti apa dia kini yang pernah membuatmu patah hati? apakah tetap kece, atau sama aja seperti kita menua juga akhirnya haha

sahabat, 

Susah sekali mencari kabarmu, di semua sosial media tak pernah aku menemukanmu, waktu lebaran kapan aku lupa lagi aku sengaja datang ke rumah lama mu yang kini sudah jadi rumah orang lain aku mencari kabar... akhirnya aku punya kontak kamu. Meskipun masih belum bisa bertemu.

Sahabat, aku bangga sama kamu, sekarang kamu sudah bahagia dengan keluargamu bahkan aktif mengisi pengajian di masjid ta'lim,     meskipun sekarang kamu juga jadi banyak ngeluh, nyeri pinggang lah, nyeri kaki lah. ya mungkin karena kita sudah tua kali ya karena badanku juga kini sudah sering ngasih alarm.

Semoga kamu selalu sehat ya,

sahabat,

kangen banget sama kamu, kapan kita bertemu bercerita secara langsung mengenang masa remaja kita dulu?


Sahabat baikmu,

#day3

#14daysblogspediachallenge


1 Comments

  1. sahabat tempat berbagi di saat senang dan sedih ya mbak, kangen juga saya dengan sahabat saya

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik, positif dan membangun.....