Kata Nadiem Jadi Guru Lebih Sulit Daripada Jadi Menteri

....
Guru. Namanya sering disebut. Tema yang tak pernah habis dibahas. Guru merupakan profesi terbanyak di Indonesia dan termudah untuk bisa di serap langsung ke dunia kerja khususnya pendidikan, meskipun sekarang sudah tidak semudah dulu. Kini banyak sekolah-sekolah yang melakukan seleksi untuk guru-guru baru. Meskipun di daerah-daerah pedalaman siapapun bisa jadi guru tanpa proses seleksi.

Kata Mas Nadiem Makarim MenDikBud baru mantan CEO gojek ini jadi guru lebih sulit daripada jadi menteri. Wah masa iya sih?
Nadiem mengatakan " Bayangkan dalam satu kelas semua murid berasal dari kelas sosial ekonomi berbeda,  orangtua yang berbeda, kepribadian berbeda, pola ajar yang berbeda dan lain-lain"
Dengan sumber daya guru Indonesia yang terbatas guru harus mampu memberikan pengajaran yang baik kepada semua murid. Tugas guru menjadi rumit dan kompleks dan menurutnya sulit dibandingkan menjadi menteri.

Mungkin bisa iya bisa tidak. Toh kita tidak bisa menutup mata kalau profesi guru sangat merajalela. Bahkan hampir semua fakultas di perguruan tinggi, jurusan keguruan tetap menjadi yang terfavorit dan lulusannya hampir 100 persen terserap di dunia pendidikan, jarang sekali yang mengaggur. Bahkan yang bukan lulusan keguruan pun banyak yang akhirnya memutuskan mengajar dan terjun di dunia  pendidikan. Benar bukan? Bukankah berprofesi guru itu mudah?
Mungkin menurut mas menteri, sulit dan rumit nya adalah karena guru mempunyai tanggung jawab yang besar demi meningkatkan SDM, guru tak hanya mengajar menyampaikan teori tapi juga wajib mendidik murid-murid menjadi "manusia".

Kenapa menanamkan budi pekerti ke murid-murid itu sulit, karena mungkin kita (guru-guru) masih merasa kalau menjadi guru itu mudah. Inti dari "sulit" mas menteri adalah jadilah guru yang terus mendidik. Jadilah guru yang terus belajar. Bersama kesulitan ada kemudahan.
Terimakasih mas menteri, semoga kami bisa terus belajar dari "sulit" ini.
...
Semangat jadi guru.
Semoga keberkahan menimpa kita semua.
Guru digugu dan ditiru

(Sumber berita dan gambar di ambil dari blog liputan 6)