Penguatan Karakter Remaja Melalui Profil Pelajar Pancasila

 



Profil pelajar pancasila

Tahukah Bu... saya merasa kaget loh dengan perubahan akhlak remaja kita akhir-akhir ini, Saya mengajar di kelas 8, 9 dan 10 perbedaannya sangat drastis dari mulai hal yang sederhana seperti senyum, salam dan sapa sudah sangat jarang dilakukan. Ketika mereka bertemu dengan guru di luar sekolah, Saya tidak tahu apa penyebabnya. 

Awalnya ketika mereka kelas 7 mereka begitu manis senantiasa tersenyum, salam dan sapa, begitu mereka menginjak kelas 8 perubahan itu muncul tidak serentak semua siswa namun bertahap semakin menurun. Pun ketika mereka menginjak kelas 9 dan 10, mungkin juga ,mereka berfikir semakin besar usia siswa semakin setara mereka dengan gurunya. 

kemudian saya membaca situasi, remaja adalah fase perubahan dari anak-anak menuju dewasa, di sisi lain mereka merasa ingin cepat dewasa dan disisi lainnya jiwa mereka masih anak-anak. Pergaulan semakin luas dan pengaruh-pengaruh buruk dari luar begitu mudah diserap remaja kita sekarang, mereka akan mengalami guncangan mengenai keberadaan suatu hal ketika mencari jati diri. Lantas apa hubungannya dengan perubahan moral pada remaja kita? 

Menurut saya ada 3 hal kenapa perkembangan moral berubah drastis 

1. Pemahaman Nilai Agama

Pemahaman ini sangat penting ditanamkan dalam keluarga sejak mereka masih anak-anak dan jangan terputus selama mereka menjadi tanggung jawab orang tua, sebab banyak terjadi anak-anak yang dulunya lucu, manis, keingintahuannya terhadap kebaikan sangat tinggi tiba-tiba berubah dimasa remaja nya, bisa disebabkan pemahaman tentang nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan di rumah tidak berkelanjutan. 

2. Pengaruh Internet

Betapa pentingnya internet di jaman sekarang baik itu untuk orang dewasa dan juga anak-anak, perkembangan sosial media berdampak baik dan buruk. berita apapun bisa di akses dengan mudah. Dan apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua? berpasrah diri menyerahkan anak-anak kita menjadi korban kejahatan internet? Jika orang tua tidak mau belajar dan kepintaran teknologi kita dikalahkan oleh anak-anak kita, Ya, mungkin saja kita telah menyerahkan anak-anak kita menjadi korban negatif internet! dan ini sangat berpengaruh terhadap kemerosotan akhlak remaja kita. 

Jika orang tua mampu mengendalikan anak-anak menggunakan gadget sehari-hari, dampak buruk dari internet bisa ditekan, karena kita pun kini banyak melihat betapa pentingnya internet untuk fasilitas belajar anak baik di rumah atau di sekolah terutama kurikulum merdeka belajar yang mengharuskan siswa melek digital, masalahnya sejauh apa peran orang tua terhadap pengendalian gadget anaknya. 

3. Peran Orang Tua 

Sejauh apa peran orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak? Semakin besar usia anak kita semakin besar pula tanggung jawab kita terhadap mereka. Peran orang tua adalah sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anak. Sudahkah kita introspeksi dan berefleksi?

Lantas, sebagai orangtua apa yang harus kita lakukan?

Pemerintah melalui kemdikbudristek dengan programnya Merdeka Belajar mengusung penguatan profil pelajar pancasila baik di sekolah atau diluar sekolah, apa itu Profil Pelajar pancasila? 
Profil pelajar pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan , pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar pancasila dan ekstrakurikuler.

Bagaimana peran orang tua menanamkan profil pelajar pancasila di rumah?  Ada enam dimensi profil pelajar Pancasila yang harus pelan-pelan ditanamkan dalam jiwa anak-anak kita sehingga pada akhirnya dapat menjadi sebuah karakter.

Berikut 6 dimensi karakter profil Pancasila.

11.  Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia

profil pelajar pancasila

Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila yang berarti ketuhanan yang maha esa penanaman moral pada anak tentang kepercayaan kepada tuhan yang maha esa harus ditanamkan sedini mungkin sesuai dengan agama masing-masing.

Hal yang paling penting diajarkan adalah bahwa sejak dini anak sudah dikenalkan dengan Tuhan dan kepercayaannya contohnya dalam agama islam anak sudah dibiasakan shalat 5 waktu tepat waktu, belajar berpuasa di bulan Ramadhan dan sebagainya.

Sedangkan berakhlak mulia anak diajarkan berperilaku baik terhadap sesama manusia, berperilaku baik kepada binatang dan tumbuhan sebagai wujud akhlak terhadap hewan.

Menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan sebagai wujud akhlak terhadap lingkungan, menjaga ketertiban sebagai bentuk akhlak terhadap negara dan sebagainya.

2.      2. Berkebinekaan Global



Anak dibiasakan mengenal dan menghargai budaya bangsa lain tanpa merendahkan budaya sendiri.  Contohnya, belajar Bahasa asing untuk tujuan komunikasi dan dan membuka wawasan seluas-luasnya dengan tujuan untuk saling menghargai dan terbentuknya budaya baru yang positif  yang tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

3.      3. Gotong royong



Contoh sederhana penerapan gotong royong di rumah adalah bekerjasama melakukan pekerjaan rumah tangga misalkan anak dibiasakan membantu ibunya mencuci piring, memasak dan lain sebagainya dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan lebih mudah dan ringan. 

Bergotong royong di lingkungan sekitar seperti bekerjasama membersihkan lingkungan, untuk menciptakan kerukunan antar warga.

4.     4.  Mandiri 

Membiasakan anak mengerjakan segala sesuatu sendiri, tentu saja dengan pantauan orangtua seperti terbiasa membereskan tempat tidurnya sendiri, merapikan tempat bermainnya sendiri, membuat anak tidak ketergantungan terhadap orang lain dan menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab.

Mandiri di lingkungan sekolah, tidak merepotkan orang lain memiliki sikap yang baik dan jiwa yang bertanggung jawab.

profil pelajar pancasila

5.      5. Bernalar kritis

 




Membiarkan dan membiasakan anak memperoleh informasi dan menganalisisnya adalah proses anak bernalar kritis, tidak mudah membuat kesimpulan dari sebuah informasi yang didapatkan, tidak ikut serta menyebarluaskan konten yang masih belum jelas kebenarannya.

Memfilter komentar di sosial media, menyampaikan pendapat dan kritik dengan santun, berfikir sebelum memposting sesuatu di sosial media juga merupakan proses anak bernalar kritis.

6.       6. Kreatif

Menggali jiwa kreatif untuk anak bagi saya memang lumayan sulit, tapi tidak ada salahnya kalau kita terus mencoba. Anak-anak harus dibiasakan membuat sebuah karya yang orisinil. Memang awal-awal pasti banyak mencontoh dan hal itu wajar baru pelan-pelan kita beritahu bahwa sebaiknya kita membuat sebuah karya yang orisinal alias tidak menjiplak hasil karya orang lain. Kami di rumah membuat channel youtube kontennya tentang daily activities dan masak memasak dan ini bagus karena Ketika anak-anak diberikan ruang untuk berkreasi maka mereka akan menciptakan sebuah karya. Pelan-pelan awalnya berkarya sampai akhirnya berdampak.

                                        

Sebagai orang tua sangat penting memahami anak sesuai usianya, masa remaja anak-anak kita dan masa remaja kita dahulu tentu saja berbeda, namun nilai-nilai tentang kebaikan tetaplah sama. 

Beberapa hal yang bisa ibu lakukan di rumah demi terciptanya profil pelajar pancasila

1. Menemani Anak Belajar

Tahukah Bu.. tidak harus pintar atau berpendidikan tinggi , semua orang tua bisa mendampingi anak belajar. yuk mulai lakukan membuat jadwal belajar di rumah, duduk dan menemani anak belajar, dan menciptakan suasana rumah yang nyaman dan tenang agar anak fokus belajar.

2. Refleksi

Ajak anak bercerita tentang kegiatannya seperti memberikan pertanyaan agar anak lebih banyak bercerita, memberikan perhatian ketika mereka bercerita, memberi tanggapan terhadap cerita mereka, tempatkan diri pada posisi anak agar dapat memahami pikiran dan perasaanya, selalu ajak anak untuk berfikir positif.

3. Intropeksi 

Ingatkan diri kita masing-masing bahwa orangtua bukan orang yang serba tahu, wajar melakukan kesalahan dan meminta maaf jika bersalah. 

4. Memberikan Teladan

Orang tua adalah role model bagi anak, apa yang kita lakukan akan mereka contoh dan akan mereka ingat hingga mereka dewasa nanti. pengembangan potensi melalui keteladanan dan pembiasaan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi kebiasaan, karakter dan budaya. Jika membiasakan yang baik maka akan jadi budaya baik dan begitu sebaliknya. 

Apa manfaat penguatan karakter profil pelajar pancasila untuk anak-anak kita terutama yang menjelang remaja? diantaranya: 

mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter, untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, mengembangkan keterampilan dan sikap, menjadi problem solver, memperlihatkan tanggung jawab dan memiliki moral yang baik salahsatunya membentuk karakter luhur dalam diri yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan memperkuat diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia. 

Merdeka belajar bagi orang tua berarti memerdekakan diri untuk bebas mempelajari apapun tanpa tekanan. Yuk Bu jadi orang tua yang terus belajar, agar kita di mampukan mendidik anak-anak kita yang tak hanya hebat secara ilmu pengetahuan namun juga memiliki karakter yang kuat tak tergoyahkan.


sumber : 

pelatihan ibu penggerak sidina community

Pusat penguatan karakter Kemdikbudristek, Cerdasberkarakterkemdikbud.go.id

sumber gambar. liputan6.com


1 Comments

  1. Lingkungan juga berpengaruh dalam perkembangan moral/karakter remaja, terlebih masa remaja yang paling rentan terombang ambing lingkungannya

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik, positif dan membangun.....